Manajemen Qolbu

“Menggapai kekayaan dengan Zuhud”
Oleh : Aa Gym

Bismillaahirrahmaanirrahiim….
Tiada satupun yang terjadi kecuali dengan izin Allah SWT. Tidak terhalang apa yang Allah kehendaki. Tiadalah terjadi pertemuan ini kecuali mutlak perbuatan Allah SWT. Apa yang membuat kita nyaman dalam hidup adalah ketika kita bulat menjadi hamba Allah. Dan yang membuat kita tidak nyaman dalam hidup adalah takut dan berharap kepada selain Allah. Sedangkan selain Allah adalah makhluk yang sama sekali tidak mampu mendatangkan manfaat dan mudharat.

Termasuk dunia ini. Dunia hanya boleh berada ditangan, tidak boleh dihati. Hati hanya untuk Allah. Dunia hanya boleh dibadan. Sebuah perumpamaan sederhana adalah sepatu. Sepatu hanya boleh dikaki bukan dihati. Kalau pecinta dunia, sepatunya ada dihati, akibatnya punya sepatu bagus tinggi hati, lihat yang lebih bagus iri hati, sepatu hilang sakit hati.

Apa ciri pecinta dunia…? Diantaranya adalah, terpikir terus menerus tentang dunia. Sejak bangun tidur, ngobrol tentang dunia, bekerja semata untuk dunia. Dan pasti tidak mendatangkan ketenangan, karena dunia bukan untuk menenangkan. Orang beriman yang tenag bukan oleh dunia, tapi ketenangan datang dengan mengingat Allah. Firman Allah SWT: “Orang orang yang beriman mereka tenteram hatinya dengan mengingat Allah, ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi tenang/tenteram.” (QS. Ar-Ro’du ayat 28 ).

Jagat raya dan seisinya ini adalah milik Allah, dalam kekuasaan Allah, dunia ibarat sebutir pasir digurun pasir.

Jadi apakah tidak boleh kita memiliki dunia…? Tentu boleh. Yang dilarang adalah cinta dunia. Karena yang dikatakan duniawi itu adalah apabila membuat pemiliknya lalai dan jauh dari Allah SWT. Namun apabila adanya dunia digenggaman justru makin mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka itulah yang diharapkan dan Allah akan tambahkan rizki yang dipergunakan mendekat kepada Allah sebagai syukur, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Ibrahim ayat 7: “jika engkau bersyukur maka pasti Aku tambahkan bagimu.”

Contoh sederhana seorang yang Zuhud adalah seorang pedagang yang sedang menunggu barang dagangannya. Pada saat tiba waktu sholat, walaupun banyak pembeli dia tutup sementara dagangannya demi menunaikan kewajibannya. Bahkan dia ajak calon pembelinya untuk bersama sama sholat. Karena dia yakin Allah yang membagikan Rizki, tidak terhalang datangnya rizki dengan menunaikan kewajiban yang lebih utama yaitu Sholat diawal waktu dan berjama’ah. Waktu Dluha dia laksanakan Sholat Sunnah Dluha, ketika mendapat keuntungan dia tidak lupa menunaikan hak untuk berzakat. Bahkan dia lebihkan sebagai Shadaqoh. Subhaanallah….

Nah, apa tanda tanda orang Zuhud…?

1. Ketika dia punya harta, dia sangat senang berbagi dengan orang lain, terlebih kepada yang sangat membutuhkannya.

2. Apabila hartanya diambil oleh Allah, dia tidak minta minta kepada manusia. Karena dia yakin rizki ada jadwalnya. Ada saatnya dibuka, ditahan dan diambil oleh yang punya.

Orang Zuhud ada beberapa tingkatan: tingkatan pertama, Zuhudnya orang awam. Zuhudnya orang awam adalah menghindari yang haram. Namun yang makruh masih mau. Tingkatan selanjutnya adalah, orang yang menghindari hal yang berlebihan walaupun halal. Dalam tingkatan ini bukan lagi keinginan yang berbicara tetapi kebutuhan atau keperluan. Dan tingkatan tertinggi dari Zuhud adalah walaupu halal, walaupun boleh, dia tidak mau memberatkan hisabnya nanti di akhirat dan memberatkan fikiran dan hatinya didunia. Buat apa segala ada tapi menyiksa diri dan yang paling berat adalah tambah banyaknya pertanyaan saat Hisab diakhirat nanti.

Imam Al-Ghozali menyebutkan 3 ciri dari ahli Zuhud.

1. Tidak rindu dipuji dan tidak takut dicaci.

2. Merasa nikmat ketika beribadah. Tidak ada gambaran dunia yang menggangu kekhusyuannya ketika beribadah.

3. Ada dan tiada sama saja. Sebagaimana firman Allah SWT: “ {22} Tiada suatu bencana pun dibumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh ), sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. {23} (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yangdiberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. “

( QS. Al-Hadiid ayat 22 – 23 )

Template by : lathif99.blogspot.com
newport beach houses, newport beach house, makeityourring, Stop korupsi dan suap di Indonesia, perlunya web komunitas event organizer